Minggu, 25 Mei 2014

Promosi atau Komunikasi Pemasaran



Periklanan: semua bentuk yang terbayar atas presentasi non produksi dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas. Manajer perusahaan harus selalu mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembei, lalu menggunakan keputusan utama (5M). 5M dalam periklanan adalah:

1.      Misi, berupa tujuan penjualan dan tujuan periklanan.
2.      Money, terdiri atas: (a) promosi pasar dan bisnis konsumen, (b) persaingan dari konsumen, (c) frekuensi iklan, (d) kemampuan penggantian produk.
3.      Message, terdiri atas: (a) proses pembentukan pesan, (b) evaluasi dan pemilihan pesan, (c) pelaksanaan pesan, (d) review pean atas tanggung jawab sosial.
4.      Media, terdiri atas: (a) jangkauan media, (b) jenis media utama, (c) sarana media khusus, (d) penetapan waktu media, (e) alokasi mdia geografis.
5.      Measurement, berupa dampak komunikasi dan penjualan.

Dalam mengembangkan dan mengelola program iklan, diperlukan:

a.       Menentukan tujuan, yaitu tugas komunikasi khusus dan tingkat pencapaian yang harus dicapai dengan pemias tertentu dalam jangka waktu tertentu. Tujuan iklan antara lain: tujuan persuasif, informatif, pengingat, dan penguat.
b.      Memutuskan Anggaran Iklan. Faktor yang mempengaruhi keputusan anggaran: tahapan dalam siklus, pangsa pasar dan basis konsumen, dll.
c.       Mengembangkan Kampanye Iklan
  • Pembentukan dan evaluasi pesan: menghubungkan merk dan konsumen secara rasional dan emosional, membedakan merek dari pesaing dengan tajam, cukup luas dan fleksibel untuk diterjemahkan ke dalam berbagai media, pasar dan periode waktu.
  • Pengembangan kreatif dan pelaksanaan: iklan,  televisi, media cetak, radio.
  • Masalah hukum dan sosial: pengiklan tdk boleh membuat pernyataan yg salah, menipu, tak boleh menyerang masyarakat umum dan kelompok etnis, ras.
Alternatif opsi iklan:
a.       Iklan tempat mencakup  papan iklan, ruang publik seperti pesawat terbang
b.      Penempatan produk yakni dalam film atau acara TV
c.       Titik pembelian iklan dalam toko seperti di kereta belanja, lorong

Minggu, 18 Mei 2014

Kuliah Umum




Rabu, 14 Mei 2014 bertempat di Gedung Sertifikasi Guru Lantai 9 diadakan kuliah umum yang diselenggarakan oleh Jurusan Manajemen Pendidikan. Tema dari kuliah umum adalah “Membangun Kewirausahaan Pendidikan” dengan pembicara Bapak Dr. Ir. Haidar Bagir, M.A. sebagai ketua Yayasan Lazuardi Hayati, yang membawahi sekolah Lazuardi GIS. Beliau adalah Alumni ITB dan juga alumni dari Harvard University. Beliau pernah terpilih sebagai CEO terbaik di Indonesia pada tahun 2008. Kuliah umum juga dimoderatori oleh Dr. Nurhattati Fuad, M.Pd selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan. 


Bahasan yang dibawakan oleh Pak Haidar sangat menarik, apalagi dengan pembawaan beliau yang terlihat begitu menggebu-gebu ketika menjelaskan. Banyak sekali kata-kata yang beliau tekankan dalam kuliah umum ini. Salah satunya adalah menekankan bahwa di sekolah, bukan hanya guru saja yang menjadi pendidik, tetapi semua elemen di sekolah yang menjadi bagian dari sistem pembelajaran seperti pegawai TU, petugas perpustakaan, tukang kebun, office boy (OB), dll. merupakan pendidik juga. Dengan adanya mereka seorang anak dapat belajar hidup bersih dan membantu orang tua di rumah hanya dengan melihat pekerjaan OB di sekolahnya yang bersih dan rapi atau dengan melihat OB yang giat merawat tanaman sebagai makhluk hidup.  

"Pendidik adalah wakil Tuhan, pewaris para Nabi. Pendidik adalah sebuah profesi yang paling dekat dengan surga, juga paling dekat dengan neraka. Profesi ini adalah harus dikerjakan dengan penuh rasa cinta. Profesi guru yang menentukan hitam putih manusia. Beliau memahami bahwa lulusan Manajemen Pendidikan memang bukan disiapkan untuk menjadi seorang pendidik, namun secara tidak langsung lulusan Manajemen Pendidikan merupakan seorang pendidik”. Begitu katanya. Ditambahkan oleh Pak Haidar, bahwa guru yang berkompetensi adalah guru yang memiliki kemampuan memimpin dan mengelola pembelajaran, kemampuan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, kemampuan IT, kemampuan dalam bidang edukasi, kemampuan membangun karakter dan soft-skills lainnya.

Selanjutnya beliau juga menekankan bahwa ketika melakukan sesuatu “lakukanlah kegiatan itu seperti sedang menarik benang dari hati”. Sesuatu yang dikerjakan menggunakan hati akan menimbulkan kecintaan pada pekerjaan tersebut sehingga kita tidak akan pernah harus merasakan bekerja satu hari dalam hidup kita. Dalam kata lain, adalah tumbuhnya keikhlasan dalam diri kita. Menurut presentasi Pak Haidar, sebelum suatu profesi/pekerjaan menjelma sebagai suatu konsep yang terkait dengan upaya mencari imbalan keuangan sebesar-besarnya, profesi lebih bermakna pekerjaan yang begitu dicintai sehingga orang bersedia memberikan tenaga dan perhatiannya sepenuh waktu, bahkan lebih dibanding berbagai concern kehidupan lainnya. Sayangnya, inti maknanya, yakni orientasi pelayanan kepada manusia, justru hilang di bawah dominasi konsep mengejar imbalan keuangan yang sebesar-besarnya itu.

Terkait dengan kewirausahaan dalam pendidikan, Pak Haidar memberikan tips untuk memulai berwirausaha:
  • Pertama, trust (kepercayaan). Percaya dengan orang lain dan dipercaya oleh orang lain. Kemudian menjadi pribadi yang confident (percaya diri).
  • Kedua, memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
  • Ketiga, adanya motivasi dalam diri yang ingin terus belajar sepanjang hidup, agar terus berkembang ke arah yang lebih baik.
  • Keempat, memiliki visi dan misi yang jelas.
  •  Kelima, tidak takut untuk bermimpi besar. Terus berupaya memperbaiki diri dalam usaha menggapai mimpi besar tersebut. 
Kemudian, di akhir kuliah umum, Pak Haidar sempat menyuguhkan video motivasi berdurasi ±7 menit terkait pekerjaan guru sebagai profesi yang memerlukan keahlian khusus agar kita semua dapat mengambil pelajaran dari video tersebut yang menyiratkan bahwa tidak semua orang bisa menjadi guru yang bekerja dengan sepenuh hatinya. Seperti amanah yang bisa diambil dari kisah tiga tukang batu yang diceritakan Pak Haidar adalah bahwa untuk mengerjakan sesuatu jangan hanya mengandalkan otak dan otot saja. Tapi kerjakan sesuatu sesuai dengan passion Anda dan kerjakan sesuatu seperti sedang menarik benang dari hati Anda!


Bapak Dr. Ir. Haidar Bagir, M.A

 Saya (yang paling kanan) dan teman-teman saat tampil di pembukaan kuliah umum

Senin, 12 Mei 2014

Keputusan Harga


Keputusan harga adalah proses menentukan berapa harga yang akan diberikan oleh produsen ke konsumen. Yang dimaksud dengan harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk membeli barang atau sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan manfaat dalam memilih atau menggunakan suatu produk atau jasa.

Pertimbangan memutuskan harga:
  1. Internal              : tujuan pemasaran, strategi bauran pemasaran, biaya, dan pertimbangan organisasi.
  2. Eksternal           : pasar & permintaan, persaingan, faktor lain(ekonomi,penjualan kembali,pemerintah)

Kebijakan penetapan harga :
  • Menentukan tujuan penetapan harga
  • Menentukkan besarnya permintaan
  • Memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan
  • Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing
  • Memilih metode penetapan harga
  • Memilih harga akhir (harga final)
       Penetapan harga : 
  •  Permintaan di pasar sasaran
  • Strategi bisnis dan pemasaran
  • Diferensiasi produk
  • Harga pesaing 
  •  Harga barang substitusi
  • Biaya produksi
 Pendekatan penetapan harga :

1.      Cost-based pricing
Cost-based pricing (penetapan harga berdasarkan harga) adalah metode penentuan harga dimana harga suatu produk didasarkan atas besarnya biaya produk ditambah dengan mark-up keuntungan yang diinginkan.

2.      Break even analysis and target profit pricing
Break even analysis and target profit pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran) adalah suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.

3.      Value-based pricing
Value-based pricing (penetapan harga berdasarkan nilai) adalah metode yang menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga. Value-based pricing terdiri atas 2, yaitu:
·         Cost-based pricing : product à cost à price à value à customers
·         Value-based pricing : customer à value à price à cost à product

4.      Competition-based pricing
Competition-based pricing (penetapan harga berdasarkan persaingan) adalah penetapan harga berdasarkan harga yang ditetapkan pesaing untuk jenis produk yang setara. Competition-based pricing terdiri atas 2 :
  • Going-rate Pricing (penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku). Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
  • Scale-bid Pricing (penetapan harga penawaran tertutup). Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.
Strategi penetapan harga produk harga :
  1. Market skimming pricing adalah menetapkan harga tinggi untuk produk baru.
  2. Market penetration pricing adalah menetapkan harga rendah untuk produk baru untuk menarik pembeli yang banyak dan pangsa pasar yang besar.
Strategi penyesuaian harga :
  1. Discount and allowance pricing : pengurangan harga untuk memberikan penghargaan pada konsumen.
  2. Segmented pricing : menyesuaikan harga terhadap pelanggan, produk, atau lokasi yang berbeda.
  3. Psychological pricing : penyesuaian harga terhadap efek psikologis.
  4. Promotional pricing : mengurangi harga sementara untuk meningkatkan penjualan jangka pendek.
  5. Geographical pricing : penyesuaian harga secara geografi.  Misalnya : ongkos pengiriman.
  6. International pricing : harga untuk pasar internasional.
Diskriminasi harga :
Dalam menetapkan harga dapat terjadi diskriminasi harga. Diskriminasi harga terjadi pada:
  • Segmen pelanggan
  • Bentuk produk
  • Lokasi perusahaan
  • Waktu penjualan atau pemasaran
Pengaruh Lingkungan Terhadap Keputusan Harga
  • Fluktuasi nilai mata uang
  • Penetapan harga di wilayah yang mengalami inflasi
  • Campur tangan & subsidi pemerintah
  • Perilaku pesaing
  • Hubungan harga dengan kualitas
       Penetapan Harga Promosi: 
  • Kepemimpinan harga merugi (supermarket)
  • Penetapan harga untuk even spesial (bazar/pameran) 
  •  Potongan harga 
  •  Pembiayaan bunga rendah (rumah elit/KPR) 
  •  Pembayaran jangka panjang 
  •  Garansi & pelayanan 
  •  Diskon psikologis