Minggu, 26 Oktober 2014

Pembiayaan PTK



Pengertian Gaji
1.   Peraturan Presiden RI No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Pasal 1 Ayat 10), “Gaji atau Upah adalah hak Pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Pemberi Kerja kepada Pekerja yang ditetapkan dan dibayar menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi Pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
2.   Agus Tulus, Drs, Manajemen Sumber Daya Manusia, 1992. Hal: 140. “Gaji adalah sejumlah uang yang diterima oleh tenaga-tenaga manajerial dan tata usaha atas sumbangan jasanya, yang menerima uang dengan jumlah yang tetap berdasarkan tarif mingguan, bulanan atau tahunan.
Pengertian Upah
1.     Pasal 1 ayat 30 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Pasal 1, Ayat 30) “Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundangundangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.”
2.     UU Kecelakaan No. 33 Tahun 1974, Pasal 7 Ayat A, “Upah adalah tiap-tiap pembayaran berupa uang yang diterima oleh buruh sebagai ganti pekerjaan, perumahan, makan, bahan makanan, dan pakaian dengan percuma yang nilainya ditaksir menurut harga umum ditempat itu.”
Upah Minimum Propinsi (UMP) adalah Upah Minimum yang berlaku untuk seluruh Kabupaten/Kota di satu Provinsi. Upah minimum ini di tetapkan setiap satu tahun sekali oleh Gubernur berdasarkan rekomendasi Komisi Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah (sekarang Dewan Pengupahan Provinsi). Penetapan upah minimum propinsi selambat-lambatnya 60 hari sebelum tanggal berlakunya upah minimum, yaitu tanggal 1 Januari.

Komponen Upah Minimum

Upah Minimum = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap

Berikut adalah pengertian dari gaji pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap menurut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE-07/Men/1990 tentang Pengelompokan Upah dan Pendapatan Non Upah :
a.      Gaji Pokok
Gaji pokok adalah adalah imbalan dasar (basic salary) yang dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.

b.      Tunjangan Tetap
Tunjangan tetap adalah pembayaran kepada pekerja yang dilakukan secara teratur dan tidak dikaitkan dengan kehadiran pekerja atau pencapaian prestasi kerja tertentu (penjelasan pasal 94 UU No. 13/2003). Tunjangan tetap tersebut dibayarkan dalam satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok, seperti tunjangan isteri dan/atau tunjangan anak, tunjangan perumahan, tunjangan daerah tertentu.
c.      Tunjangan Tidak Tetap
Tunjangan Tidak Tetap adalah pembayaran yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tidak tetap dan dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu pembayaran upah pokok, seperti tunjangan transpor dan/atau tunjangan makan yang didasarkan pada kehadiran.

UPAH MINIMUM = GAJI POKOK (75% dari Upah Minimum) + TUNJANGAN TETAP (25% dari Upah Minimum)

Contoh : Upah Minimum Provinsi Jakarta sebesar Rp. 2.200.000. Apabila Anda bekerja di DKI Jakarta, perusahaan dilarang membayar pekerja tersebut dengan upah yang lebih rendah dari Rp 2.200.000. Perusahaan juga harus memberikan gaji pokok sekurang-kurangnya 75% dari Rp. 2.200.000 yakni sebesar Rp. 1.650.000. Jadi apabila gaji keseluruhan Anda Rp. 2.300.000 (yang notabene lebih besar dari UMP Jakarta) akan tetapi gaji pokok Anda hanya sebesar Rp. 1.400.000 (kurang dari 75% UMP Jakarta) maka Anda telah dibayar dibawah Upah Minimum DKI Jakarta

Pengertian Tunjangan
1.  Menurut Marihot Tua Effendi : merupakan program peningkatan kesejahteraan masyarakat yang pemberianya tidak berdasarkan kinerja pegawai,akan tetapi berdasarkan keanggotannya sebagai bagian dari organisasi,serta pegawai yang memiliki banyak kebutuhan agar dapat menjalankan kehidupanya secra normal dan agar dapat bekerja dengan baik.
2.  Gary Dessler : Tunjangan (Benefits) dapat didefinisikan sebagai semua pembayaran keuangan tidak langsung yang diterima oleh karyawan untuk melanjutkan pekerjaannya dengan perusahaan
Peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia tidak menetapkan secara baku mengenai penentuan jenis tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap. masalah ini diserahkan kepada kebijakan pengusaha dengan pekerja dalam hal ini adalh serikat pekerja atau perwakilan pekerja. namun kalau dilihat dari dasar pertimbangan dari sisi kepentingan perusahaan dan pemenuhan kebutuhan pekera, maka nilai tunjangan tidak boleh dibawah ketentuan minimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah. praktik pengupahan yang terjadi pada perusahaan-perusahaan di Indonesia cukup bervariatif dan kondisi ini sangat dimungkinkan karena ketentuan peraturan perundang-undangan memperbolehkan sepanjang ketentuan minimal tidak dilanggar. penghasilan karyawan dipecah menjadi berjenis-jenis tunjangan.

Perhitungan pembiayaan PTK dalam pendidikan

Sesuai dengan UU No.14 Tahun 2005, biaya pegawai dibagi menjadi dua kelompok: (i) Gaji pokok serta tunjangan yang melekat pada gaji, (ii) Penghasilan lain yang terdiri atas: tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus dan Maslahat Tambahan.

Gaji Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Segala Tunjangan yang Melekat pada Gaji

Ayat (6), Pasal 1, Bab I UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional memberikan batasan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Sedangkan, batasan tenaga kependidikan sebagaimana Ayat (6), Pasal 1, Bab I UU No. 20 Tahun 2003 adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.  Sementara itu, Ayat (1) Pasal 35 PP No. 19 Tahun 2005 menjelaskan tenaga pendidikan sebagai berikut.
  • Tenaga kependidikan pada TK/RA atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala TK/RA dan tenaga kebersihan.
  • Tenaga kependidikan pada SD/MI atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah.
  • Tenaga kependidikan pada SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah, tenaga adminstrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah.
  • Tenaga kependidikan pada SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah, tenaga adminstrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah.
  • Tenaga kependidikan pada SDLB, SMPLB, dan SMALB atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah, tenaga adminstrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, tenaga kebersihan sekolah, teknisi sumber belajar, psikolog, pekerja sosial, dan terapis.
  • Tenaga kependidikan pada Paket A, Paket B dan Paket C sekurang-kurangnya terdiri atas pengelola kelompok belajar, tenaga adminstrasi, dan tenaga perpustakaan.
  • Tenaga kependidikan pada lembaga kursus dan lembaga pelatihan keterampilan sekurang-kurangnya terdiri atas pengelola atau penyelenggara, teknisi, sumber belajar, pustakawan, dan laboran.

Minggu, 19 Oktober 2014

Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan



Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
  • Neraca
  • Laporan laba rugi
  • Laporan perubahan ekuitas
  • Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
  • Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

Menurut John. N. Myer, (The financial statements provide a summary of the accounts of a business enterprise, the balance sheet reflecting the assets, liabilities, and capital as on a certain data and the income statement showing the result of operations during a certain period.)

Laporan keuangan memberikan ringkasan dari rekening perusahaan bisnis, neraca mencerminkan aktiva, kewajiban, dan modal pada data tertentu dan laporan laba rugi menunjukkan hasil usaha selama periode tertentu.[1]
 
Laporan keuangan sebagai neraca, laporan laba rugi, laporan dana atau pernyataan yang mendukung atau presentasi lainnya dari data keuangan yang berasal dari catatan akuntansi.[2]

Menurut Zaki Baridwan, Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dan transaksi-transaksi, keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan.[3]

Jenis Laporan Keuangan

1.      LAPORAN LABA-RUGI (Income Stetement)

Laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang melaporkan mengenai aktifitas operasional perusahaan dengan menghitung pendapatan dan beban-beban selama satu periode yang kemudian dapat ditentukan laporan laba-ruginya.

2.      LAPORAN NERACA (Balance Sheet)

Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas pada periode tertentu. Data untuk menyusun laporan neraca diambil dari neraca lajur.

3.      LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas selama satu periode. Laporan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo setelah disesuaikan ditambah laba bersih selama satu periode dikurangi dengan pengambilan prive.

4.      LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas menunjukkan sumber dan penggunaan kas selama satu periode sehingga saldo kas nampak seperti di neraca, laporan arus kas membutuhkan data/informasi dari neraca periode sebelumnya dan periode yang bersangkutan dan laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan.

Pengertian Analisis  Rasio Keuangan

Analisis Rasio Rasio Keuangan terhadap suatu perusahaan digunakan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan terutama bagi pihak manajemen. Hasil analisis dapat digunakan untuk melihat kelemahan perusahaan selama periode waktu berjalan. Kelemahan yang terdapat di dalam perusahaan dapat segera diperbaiki sedangkan hasil yang cukup baik harus dipertahankan pada waktu mendatang. Selanjutnya analisis historis tersebut dapat digunakan untuk penyusunan rencana dan kebijakan di tahun mendatang.

Analisis rasio adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara unsur – unsur dalam laporan keuangan. Hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana (Arief Sugiyono, 2009:64).[4]

Menurut Hardono Mardiyanto, Analisis Rasio Keuangan merupakan peralatan untuk memahami laporan keuangan (khususnya neraca dan laporan laba-rugi).[5]

Analisis rasio keuangan memerlukan ukuran yang biasa disebut dengan istilah rasio. Rasio memiliki pengertian alat yang dinayatakan dalam arithmetical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua macam data financial.

Tujuan dari analisis rasio keuangan dari pihak manajemen keuangan adalah mengevaluasi kinerja perusahaan berdasarkan laporan keuangannya. Perusahaan dikatakan mempunyai kinerja yang baik atau tidak dapat diukur dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban (utang) yang akan jatuh tempo (liquidity), kemampuan perusahaan untuk menyusun struktur pendanaan, yaitu perbandingan antara utang dan modal (leverage), kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan (profitability), kemampuan perusahaan untuk berkembang (growth), dan kemampuan perusahaan untuk mengelola asset secara maksimal (activity) (Arief Sugiono, 2009:65).

Cara Perhitungan Analisis Rasio Keuangan

RASIO KEUANGAN

METODE PERHITUNGAN

INTERPRETASI
     
I. RASIO LIKUIDITAS

A. Current Ratio

Aktiva Lancar
--------------------
Hutang Lancar (HL)


Kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.

B. Cash Ratio

Kas + Efek  
HL 

Kemampuan membayar utang dengan segara yang harus dipenuhi  dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera dapat diuangkan.

C. Quick ratio (Acid Test  
     ratio)

Kas +Efek + Hutang
Hutang Lancar

·   Kemampuan untuk membayar utang  yang segera hrs dipenuhi
·   Dengan aktiva lancar yang lebih likuid.



D. Working Capital to
    Total    Assets Ratio


Aktiva Lancar – Ht. Lancar
-------------------------------------
Jumlah Aktiva


Likuiditas dari total  aktiva dan posisi modal kerja neto.

II. RATIO LEVERAGE



A.    Total Debt to Equity Ratio



Ht. Lancar + Ht. Jangka Panjang
Jumlah Modal Sendiri


Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang.

B.     Total debt to total 
capital Assets 

Utang Lancar + Utang Jk. Panjang
Jumlah Modal/Aktiva

Beberapa bagiam dari keseluruhan dana yang  dibelanjai dengan utang. Atau berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.

C.    Long Term Debt  To
      Equity ratio


Hutang Jangka Panjang
Modal Sendiri

Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan  untuk hutang jangka panjang.

D.        Tangible Assets
        Debt Coverage

Jumlah Aktiva  - Intangibles - HL
Hutang Jangka Panjang

Besarnya aktiva tetap tangible   yang digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang setiap rupiahnya.

E.     Times Interest Earned Ratio

EBIT
Bunga Hutang Jangka panjang

Besarnya jaminan
keuntungan yang digunakan untuk membayar bunga Hutang Jangka Panjang.

III. RASIO AKTIVITAS



A.    Total Assts Turn Over

Penjualan Neto      
---------------------
Jumlah Aktiva        

Kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu, Atau kemampuan dana yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue.

B.     Receivable Torn Over

Penjualan Kredit
------------------------
Piutang Rata-rata


Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu.

C. Average  Collection Period

Piutang rata-rata X 360
Penjualan Kredit

Periode rata-rata yang dibutuhkan dalam pengumpulan piutang.

D. Inventory Turn Over

Harga Pokok Penjualan
---------------------------------
Inventory Rata-Rata

Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam satu periode tertentu.

E. Average Day’s Inventory

Inventory rata-rata X 360
·         -----------------------------------
Harga Pokok Penjualan

Periode rata-rata persediaan berada di gudang.

F.     Working Capital Turn
over

Penjualan Netto
·         ----------------------------------
Aktiva lancar – Ht. Lancar


Kemampuan modal keja perusahaan berputar dalam satu periode siklus kas perusahaan.

III. RASIO KEUNTUNGAN



A. Gross Profit Margin

Penjualan Neto – Harga
Pokok Penjualan
----------------------------------
Penjualan Neto

Laba Bruto per rupiah penjualan



B.  Operating Income
     Ratio ( Operating
     Profit Margin)

Penjualan Neto – Hpokok
Penjualan – Biaya ADM dan
Umum
----------------------------------------
Penjualan Netto

Laba sebelum Bunga dan Pajak  (net operating income) oleh setiap rupiah penjualan

C.    Operating Ratio




Hrg Pokok Penjualan + Biaya ADM + Biaya Penj + Biaya Umum
---------------------------------------
Penjualan Neto

Biaya operasi per rupiah penjualan. Makin besar rasio makin buruk





D.    Net Profit Margin

Keuntungan Neto  sesudah Pajak
--------------------------------------
Penjualan Neto

Keuntungan neto per rupiah penjualan.

E.     Earning Power of
Total Investmen  rate of return of total assets)


EBIT
--------------------------
JML AKTIVA

Kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan Aktiva  untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor.

F.     Net Earning Power ratio / Return On Investment
(ROI)

Earninf After Tax
-----------------------------
Jumlah Aktiva

Kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto.

G.    Rate of  Return for
the Owners
(Rate of Return on
Net Worth)


Earning After Tax
----------------------------
ML Modas Sendiri

Kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan biasa.

Contoh Perhitungan Analisis Keuangan dalam Laporan Keuangan

Laporan Laba/Rugi
SMP Gugusan Bintang
Januari-Desember 2012

Pendapatan :
1.      SPP (1.000 x 500.000 x 12)                                                    : Rp 6.000.000.000
2.      Osis (1.000 x 200.000 x 12)                                                    : Rp    200.000.000
Biaya-biaya:
1.      Gaji guru + pegawai ( 145.000.000 x 12)       : Rp 1.740.000.000
2.      Kurikulum (30.000.000 x 2)                           : Rp       60.000.000
3.      Pembelajaran (6.000.000 x 10             : Rp       60.000.000
4.      Osis + Ekskul (5.000.000 x 12)                      : Rp       60.000.000
5.      ATK (1.000.000 x 12)                                                : Rp       12.000.000
6.      Penyusutan bangunan                                     : Rp     317.500.000
7.      Penyusutan                                                      : Rp     330.000.000
8.      Biaya Promosi                                                 : Rp       50.000.000 +
9.      TAL 10.000.000 x 12                                    
10.  Bll 5.000.000
 TB                                                                                                2.824.500.000
                                                                                                      3.375.500.000 -
EBIT                                                                                                 360.000.000
Biaya 12% EBT                                                                            3.010.500.000
EBT                                                           :                                   3.015.500.000

Tax/Pph                                                                                                                                 
5% x 50.000.000                           : 2.500.000
15% x 200.000.000                       : 30.000.000
25% x 250.000.000                       : 62.500.000
35% x 2.515.500.000                    : 880.425.000 +
Total Tax                                                   :                                               975.425.000 -
EAT                                                          :                                               2.039.575.000

Laporan Perubahan Model Tahun 2013

Modal 1 Januari                                                                            :           Rp 16.450.000.000
Pembagian laba/SHU                                                                    :           Rp       750.000.000–

Laba Tahun 2012                                                                          :           Rp     2.039575.000
Modal 31 2012                                                                             :           Rp  18. 239.575.000

Neraca
Per 31/12/2013
Aktiva Lancar
-          Kas                   :   42.750.000
-          Bank                : 155.500.000
-          Perlengkapan :   75.000.000
-          Piutang SPP    : 125.000.000 +
Total Aktiva Lancar      :             523.250.000
Aktiva Tetap
Gedung                         : 9.525.000.000
Penyuutan gedung     :     317.500.000 –
                                                     9.207.000.000
Peralatan                      : 5.000.000.000
Penyusutan Peralatan :   330.000.000 -   
                                               670.000.000  +
ATTW                                        44.325.000 +
Total Aktiva                          21.245.075.000
Utang Lancar                         :         5.500.000
Utang Jangka Panjang          : 3.000.000.000 +
Total Utang                            : 3.005.500.000
Modal                                     : 18.239.575.000 +

Total Passiva             : 21.245.075.000

Analisis Rasio Keuangan:
1. Rasio Likuiditas
- Rasio lancar = aktiva lancar : Kewajiban lancar = 4.523.250.000 : 5.500.000 = 822,4

2. Rasio Profitabilitas = dividen kas : laba bersih = 750.000.000 : 16.200.000.000 = 4,62%

3. Rasio Solvabilitas = total utang : total harta = 3.005.500.000 : 21.245.075.000 = 14,15%



[2] Opcit
[3] Abdullah Amrin. 2009. Bisnis, Ekonomi, Asuransi dan Keuangan Syariah. Jakarta: Grasindo http://books.google.co.id/books?id=zWAY4yQQpQC&pg=PA73&dq=laporan+keuangan&hl=en&sa=X&ei=xG06VNKwDceiugSOvYHoCw&redir_esc=y#v=onepage&q=laporan%20keuangan&f=false
[4] Sugiono, Arief. “ Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan”, Grasindo, Jakarta, 2009.