Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan
adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi
yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari
proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Laporan perubahan ekuitas
- Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
- Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran
posisi keuangan adalah aset, kewajiban,dan
ekuitas.
Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi
adalah penghasilan
dan beban. Laporan posisi keuangan
biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi
dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Menurut John. N. Myer, (The financial
statements provide a summary of the accounts of a business enterprise, the
balance sheet reflecting the assets, liabilities, and capital as on a certain
data and the income statement showing the result of operations during a certain
period.)
Laporan keuangan
memberikan ringkasan dari rekening perusahaan bisnis, neraca mencerminkan aktiva,
kewajiban, dan modal
pada data tertentu dan laporan laba rugi menunjukkan
hasil usaha selama periode tertentu.[1]
Laporan keuangan
sebagai neraca, laporan laba rugi, laporan dana atau pernyataan yang mendukung atau presentasi lainnya dari data keuangan yang
berasal dari catatan akuntansi.[2]
Menurut Zaki Baridwan, Laporan keuangan adalah
ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dan
transaksi-transaksi, keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang
bersangkutan.[3]
Jenis
Laporan Keuangan
1. LAPORAN LABA-RUGI (Income Stetement)
Laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang melaporkan
mengenai aktifitas operasional perusahaan dengan menghitung pendapatan dan
beban-beban selama satu periode yang kemudian dapat ditentukan laporan
laba-ruginya.
2. LAPORAN NERACA (Balance Sheet)
Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan posisi aset,
kewajiban dan ekuitas pada periode tertentu. Data untuk menyusun laporan neraca
diambil dari neraca lajur.
3. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas
selama satu periode. Laporan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca
saldo setelah disesuaikan ditambah laba bersih selama satu periode dikurangi
dengan pengambilan prive.
4. LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas menunjukkan sumber dan penggunaan kas
selama satu periode sehingga saldo kas nampak seperti di neraca, laporan arus
kas membutuhkan data/informasi dari neraca periode sebelumnya dan periode yang
bersangkutan dan laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan.
Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio Rasio Keuangan terhadap
suatu perusahaan digunakan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan
perusahaan terutama bagi pihak manajemen. Hasil analisis dapat digunakan untuk
melihat kelemahan perusahaan selama periode waktu berjalan. Kelemahan yang
terdapat di dalam perusahaan dapat segera diperbaiki sedangkan hasil yang cukup
baik harus dipertahankan pada waktu mendatang. Selanjutnya analisis historis
tersebut dapat digunakan untuk penyusunan rencana dan kebijakan di tahun
mendatang.
Analisis rasio
adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara unsur – unsur dalam laporan
keuangan. Hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana
(Arief Sugiyono, 2009:64).[4]
Menurut Hardono
Mardiyanto, Analisis Rasio Keuangan merupakan peralatan untuk
memahami laporan keuangan (khususnya neraca dan laporan laba-rugi).[5]
Analisis rasio
keuangan memerlukan ukuran yang biasa disebut dengan istilah rasio. Rasio
memiliki pengertian alat yang dinayatakan dalam arithmetical terms yang dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan dua macam data financial.
Cara Perhitungan Analisis Rasio Keuangan
RASIO KEUANGAN
|
METODE
PERHITUNGAN
|
INTERPRETASI
|
I. RASIO LIKUIDITAS
A. Current
Ratio
|
Aktiva Lancar
--------------------
Hutang Lancar (HL)
|
Kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus
dipenuhi dengan aktiva lancar.
|
B. Cash
Ratio
|
Kas + Efek
HL
|
Kemampuan membayar utang dengan segara yang harus
dipenuhi dengan kas yang tersedia
dalam perusahaan dan efek yang segera dapat diuangkan.
|
C. Quick
ratio (Acid Test
ratio)
|
Kas
+Efek + Hutang
Hutang
Lancar
|
· Kemampuan
untuk membayar utang yang segera hrs
dipenuhi
· Dengan
aktiva lancar yang lebih likuid.
|
D. Working Capital to
Total Assets Ratio
|
Aktiva Lancar – Ht. Lancar
-------------------------------------
Jumlah Aktiva
|
Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja neto.
|
II. RATIO LEVERAGE
|
||
A. Total Debt to Equity Ratio
|
Ht. Lancar + Ht. Jangka Panjang
Jumlah Modal Sendiri
|
Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
jaminan untuk keseluruhan hutang.
|
B. Total debt to total
capital
Assets
|
Utang Lancar + Utang Jk. Panjang
Jumlah Modal/Aktiva
|
Beberapa bagiam dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan utang. Atau berapa bagian
dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.
|
C. Long Term Debt To
Equity ratio
|
Hutang Jangka Panjang
Modal Sendiri
|
Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
jaminan untuk hutang jangka panjang.
|
D.
Tangible Assets
Debt Coverage
|
Jumlah Aktiva
- Intangibles - HL
Hutang Jangka Panjang
|
Besarnya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin hutang
jangka panjang setiap rupiahnya.
|
E. Times Interest Earned
Ratio
|
EBIT
Bunga
Hutang Jangka
panjang
|
Besarnya jaminan
keuntungan yang digunakan untuk membayar bunga
Hutang Jangka Panjang.
|
III. RASIO AKTIVITAS
|
|
|
A. Total Assts Turn Over
|
Penjualan Neto
---------------------
Jumlah Aktiva
|
Kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva berputar dalam satu periode tertentu, Atau kemampuan dana yang
diinvestasikan untuk menghasilkan revenue.
|
B. Receivable Torn Over
|
Penjualan Kredit
------------------------
Piutang Rata-rata
|
Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar
dalam suatu periode tertentu.
|
C. Average
Collection Period
|
Piutang rata-rata X 360
Penjualan Kredit
|
Periode
rata-rata yang dibutuhkan dalam pengumpulan piutang.
|
D. Inventory
Turn Over
|
Harga Pokok Penjualan
---------------------------------
Inventory Rata-Rata
|
Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory
berputar dalam satu periode tertentu.
|
E. Average
Day’s Inventory
|
Inventory rata-rata X 360
·
-----------------------------------
Harga Pokok Penjualan
|
Periode rata-rata persediaan berada di gudang.
|
F. Working Capital Turn
over
|
Penjualan Netto
·
----------------------------------
Aktiva lancar – Ht. Lancar
|
Kemampuan modal keja perusahaan berputar dalam satu
periode siklus kas perusahaan.
|
III. RASIO
KEUNTUNGAN
|
||
A. Gross
Profit Margin
|
Penjualan Neto – Harga
Pokok Penjualan
----------------------------------
Penjualan Neto
|
Laba Bruto per rupiah penjualan
|
B. Operating
Income
Ratio ( Operating
Profit Margin)
|
Penjualan Neto – Hpokok
Penjualan – Biaya ADM dan
Umum
----------------------------------------
Penjualan Netto
|
Laba sebelum Bunga dan Pajak (net operating income) oleh setiap rupiah
penjualan
|
C. Operating Ratio
|
Hrg Pokok Penjualan + Biaya ADM + Biaya Penj + Biaya
Umum
---------------------------------------
Penjualan
Neto
|
Biaya operasi per rupiah penjualan. Makin besar
rasio makin buruk
|
D. Net Profit Margin
|
Keuntungan Neto
sesudah Pajak
--------------------------------------
Penjualan
Neto
|
Keuntungan neto per rupiah penjualan.
|
E. Earning Power of
Total
Investmen rate of return of total
assets)
|
EBIT
--------------------------
JML AKTIVA
|
Kemampuan modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan Aktiva untuk menghasilkan
keuntungan bagi semua investor.
|
F. Net Earning Power ratio /
Return On Investment
(ROI)
|
Earninf After Tax
-----------------------------
Jumlah Aktiva
|
Kemampuan modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto.
|
G. Rate of Return for
the Owners
(Rate of Return on
Net Worth)
|
Earning After Tax
----------------------------
ML Modas Sendiri
|
Kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan
keuntungan bagi pemegang saham preferen dan biasa.
|
Contoh Perhitungan Analisis Keuangan dalam Laporan
Keuangan
Laporan
Laba/Rugi
SMP Gugusan Bintang
Januari-Desember
2012
Pendapatan :
1. SPP
(1.000 x 500.000 x 12) : Rp 6.000.000.000
2. Osis
(1.000 x 200.000 x 12) : Rp 200.000.000
Biaya-biaya:
1. Gaji
guru + pegawai ( 145.000.000 x 12) :
Rp 1.740.000.000
2. Kurikulum
(30.000.000 x 2) :
Rp 60.000.000
3. Pembelajaran
(6.000.000 x 10 : Rp 60.000.000
4. Osis
+ Ekskul
(5.000.000 x 12) :
Rp 60.000.000
5. ATK
(1.000.000 x 12) :
Rp 12.000.000
6. Penyusutan
bangunan :
Rp 317.500.000
7. Penyusutan
:
Rp 330.000.000
8. Biaya
Promosi :
Rp 50.000.000 +
9. TAL
10.000.000 x 12
10. Bll
5.000.000
TB 2.824.500.000
3.375.500.000
-
EBIT 360.000.000
Biaya 12% EBT 3.010.500.000
EBT :
3.015.500.000
Tax/Pph
5% x 50.000.000 : 2.500.000
15% x 200.000.000 : 30.000.000
25% x 250.000.000 : 62.500.000
35% x 2.515.500.000 : 880.425.000 +
Total
Tax :
975.425.000 -
EAT :
2.039.575.000
Laporan
Perubahan Model Tahun 2013
Modal 1 Januari :
Rp 16.450.000.000
Pembagian laba/SHU : Rp 750.000.000–
Laba Tahun 2012 : Rp
2.039575.000
Modal
31 2012 : Rp
18. 239.575.000
Neraca
Per
31/12/2013
Aktiva Lancar
-
Kas : 42.750.000
-
Bank : 155.500.000
-
Perlengkapan
: 75.000.000
-
Piutang
SPP : 125.000.000 +
Total Aktiva Lancar : 523.250.000
Aktiva Tetap
Gedung :
9.525.000.000
Penyuutan gedung : 317.500.000 –
9.207.000.000
Peralatan :
5.000.000.000
Penyusutan Peralatan :
330.000.000 -
670.000.000 +
ATTW 44.325.000 +
Total Aktiva 21.245.075.000
|
Utang Lancar
: 5.500.000
Utang Jangka Panjang :
3.000.000.000 +
Total Utang
: 3.005.500.000
Modal
: 18.239.575.000 +
Total Passiva : 21.245.075.000
|
Analisis
Rasio Keuangan:
1. Rasio
Likuiditas
- Rasio
lancar = aktiva lancar : Kewajiban lancar = 4.523.250.000 : 5.500.000 = 822,4
2. Rasio
Profitabilitas = dividen kas : laba bersih = 750.000.000 : 16.200.000.000 =
4,62%
3. Rasio
Solvabilitas = total utang : total harta = 3.005.500.000 : 21.245.075.000 =
14,15%
[1] M.E Thukaram Rao. Management
Accounting. New Delhi: New Age International. 2006. Page. 18 http://books.google.co.id/books?id=SvUSaGLEXyUC&pg=PA18&dq=Definition+of+financial+statements&hl=en&sa=X&ei=3006VJpBjuS5BLnrgoAO&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
[2]
Opcit
[3]
Abdullah Amrin. 2009. Bisnis,
Ekonomi, Asuransi dan Keuangan Syariah. Jakarta: Grasindo
http://books.google.co.id/books?id=zWAY4yQQpQC&pg=PA73&dq=laporan+keuangan&hl=en&sa=X&ei=xG06VNKwDceiugSOvYHoCw&redir_esc=y#v=onepage&q=laporan%20keuangan&f=false
[4]
Sugiono, Arief. “ Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan”, Grasindo,
Jakarta, 2009.
[5]
Handono Mardiyanto. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: Grafindo. Hlm. 51 http://books.google.co.id/books?id=1NZhl1ACWxsC&pg=PA27&dq=jenis+laporan+keuangan&hl=en&sa=X&ei=M1A6VOj5A423uATisYKQDw&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Tidak ada komentar:
Posting Komentar