Sabtu, 29 November 2014

Capital Budgeting



Konsep capital budgeting

Penganggaran investasi (capital budgeting) adalah keseluruhan aktivitas yang berupa perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat, atau suatu aktivitas investasi di mana dikeluarkan dana untuk membentuk aktiva produktif dengan harapan untuk memperoleh manfaat di waktu yang akan datang. Aktivitas proyek in­vestasi selalu ditujukan untuk mencapai suatu tujuan selama jangka waktu tertentu yang panjang. Setiap usul in­vestasi harus mempunyai periode tertentu, yakni kapan proyek investasi itu dimulai dan kapan proyek investasi itu berakhir.

Usul-usul investasi tersebut dapat berupa pembelian aktiva tetap penting seperti bangunan, mesin - mesin dan peralatan atau penanaman dana pada perusahaan lain dengan jalan membeli saham-sahamnya atau seperangkat aktiva yang dipat digunakan untuk kelangsungan usaha perusahaan itu. Investasi dalam aktiva tetap sering meliputi pemilihan yang komplek antara berbagai alternatif aktiva tetap, saat kapan suatu proyek akan dimulai, dan bagaimana metode pembelanjaannya. Masalah pemilihan usul-usul investasi beserta metode pembelanjaannya merupakan dua dari kebanyakan keputusan perusahaan yang sangat penting dan sangat menentukan bagi kelangsungan usaha perusahaan itu.

Keputusan penganggaran investasi merupakan suatu proses yang mempunyai dua sisi. Sisi pertama, seorang fi­nancial manager harus mengevaluasi suatu proyek investa­i dengan memperhitungkan "hasil yang diharapkan" (ex­pected return) dari proyek tersebut. Pada umumnya evaluasi tersebut dimulai dengan pengeluaran kas pada awal dilakukannya proyek dan arus kas selama umur proyek terse­but. Perhitungan "hasil yang  diharapkan" tersebut misalnya dapat dilakukan dengan metode "internal rate of return" atau "net present value." Sisi kedua adalah menentukan  "hasil yang dikehendaki" (required return) dari proyek tersebut.

Kita dapat  memperhitungkan "hasil yang dikehendaki," misalnya 16%, tetapi pertanyaan yang timbul adalah apakah angka tersebut merupakan jumlah yang cukup sehingga proyek tersebut dapat diterima? Untuk menentukan apakah "hasil yang dikehendaki" tersebut cukup memadai, kita harus mengevaluasi derajat  resiko dari pro­yek itu dan kemudian harus menghitung "hasil yang dikehendaki" untuk suatu derajat resiko tertentu.

Dua metode dapat digunakan. Apabila proyek  investasi baru tersebut mempunyai derajat resiko yang kira-kira sama dengan aktivitas usaha yang ada sekarang, kita da­pat mempergunakan "biaya penggunaan  modal rata-rata" (average cost of capital). Sebaliknya apabila derajat  re­siko proyek itu berbeda dengan derajat resiko dari usaha yang ada sekarang, kita dapat mempergunakan "model penilaian investasi dalam aktiva" (capital asset pricing model).
 Payback period
Ciri dari metode penilaian ini adalah bahwa metode ini menggunakan konsep cash flow sebagai dasar perhitungannya dan tidak mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang. Dengan menggunakan metode pack back period sebagai metode penilaian berarti bahwa proyek yang paling cepat mengembalikan total investasi awal atau investasi permulaan (initial investment adalah dianggap proyek yang paling baik.

Kelemahan dari metode ini yang terpenting adalah sebagai berikut :
  • Metodenya tidak mempertimbangkan nilai uang yang dipengaruhi oleh waktu
  • Metode ini mengabaikan kenyataan bahwa proyek kemungkinan mempunyai arus cash in flow yang berlainan setelah masa payback period berakhir
Disamping beberapa kelemahan metode payback period memiliki beberapa kebaikan diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Metodenya sederhana
  • Alat penjaga resiko. Jika proyek dapat menerima kembali seluruh dana yang ditanam padanya dengan singkat maka itu berarti bahwa resiko mengalami kerugian adalah rendah karena kemungkinan bagi perusahaan lain untuk mendirikan proyek yang sama adalah kecil.
  • Alat penjaga likuiditas
Net present value

Net present value (NPV) metode ini adalah merupakan salah satu dari metode discounting yang bias digunakan untuk mengukur dan menganalisa proyek investasi.
Internal rate of return (IRR)
Di samping NPV dan BCR method banyak juga pimpinan perusahaan yang menggunakan internal rate of return (IRR) sebagai alat untuk mengukur atau mengevaluasi investasi – investasi yang dilakukan.
IRR method atau biasa juga dinamakan Trial and Error Method menunjukan tingkat pendapatan yang sebenarnya dari sebuah proyek. Metode IRR tidak mengurangkan gross present value (GPV) dari cash flow dari initial investment atau biasa juga dinamakan initial capital outlay melainkan mencarinya dengan trial and error.

Dengan system trial and error berarti dicoba berbagai tingkat discounting factor (DF) akan menyamakan gross present value (GPV) dengan initial investment atau initial capital outlay. Discounting factors yaitu yang akan menyamakan GPV dengan initial investment adalah merupakan IRR dari proyek bersangkutan.
Penerapan capital budgeting dalam keuangan pendidikan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah ini merupakan plafon pendanaan yang dibutuhkan dan harus disediakan serta direncanakan asal dana tersebut didapatkan. RAPBS inilah yang menjadi dasar pengelolaan managemen sekolah. Segala hal yang dilakukan oleh sekolah harus tercantumdi dalam RAPBS tersebut,jika tidak, maka kegiatan tersebut haruslah diprogramkan di tahun depannya. Untuk itulah, maka setiap sekolah menyusun RAPBS sebagai acuan kegiatan yang terkait dengan pendanaan. Sebenarnya, dengan adanya RAPBS ini, sekolah dapat mengeksplorasi kemampuan dirinya dan menyeimbangkan dengan alokasi dana yang ada.

Kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Tujuan manajemen keuangan adalah:
  • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
  • Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah
  • Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah
  • Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber -sumber dana, menempatkan bendaharawan yang  menguasai dalam pembukuan dan pertanggung- jawaban keuangan serta  memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku (Mulyasa, 2003:50)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar