A. KONSEP TIME VALUE OF MONEY
Dalam
menilai suatu arus kas harus mempertimbangkan waktu dan tingkat bunga. Hal ini
penting untuk membandingkan nilai uang yang diterima pada waktu yang berbeda. Seorang
investor akan lebih senang menerima uang Rp 1.000.000,- hari ini daripada
sejumlah uang yang sama setahun mendatang. Jika ia menerima uang tersebut hari
ini, ia dapat menginvestasikan uang tersebut pada suatu tingkat keuntungan
sehingga tahun mendatang uang Rp. 1.000.000,- telah menjadi lebih besar
dari Rp 1.000.000,-. Dalam ekonomi konvensional itu disebut uang memiliki
nilai waktu. Uang yang ada sekarang lebih disenangi daripada uang yang
didapatkan pada waktu yang akan datang dalam jumlah yang sama disebut juga
dengan time preference. Sebab,
Rp l.000.000 yang diterima sekarang dapat menghasilkan bunga selama setahun ke
depan, misalkan uang itu ditabung di bank.
Time value of money atau nilai waktu uang
adalah sebuah konsep yang menyebutkan bahwa uang sebesar satu rupiah yang dapat
diterima saat ini adalah lebih bernilai dibanding satu rupiah yang baru akan
diterima pada waktu yang akan datang. Karena uang tersebut akan memperoleh
hasil yang lebih besar bila diinvestasikan, dibanding uang yang baru dapat
diterima pada masa yang akan datang.[1]
William
R. Lasher mengemukakan bahwa time
value of money didasarkan pada
gagasan bahwa sejumlah uang di tangan seseorang saat ini bernilai lebih
dari jumlah yang sama dijanjikan
pada beberapa waktu di masa depan. [2]
Konsep
dasar nilai waktu uang (time value of
money) meliputi (1) nilai mendatang (future
value/FV) dan (2) nilai sekarang (present
value/PV). Baik nilai mendatang maupun nilai sekarang dapat dibedakan lagi
menjadi nilai tunggal dan nilai anuitas. Proses perhitungan nilai mendatang
disebut pemajemukan (compounding),
sedangkan proses perhitungan nilai sekarang disebut pendiskontoan (discounting). Dalam manajemen keuangan,
konsep nilai sekarang lebih banyak digunakan, seperti penetapan kelayakan
investasi pada aktiva tetap.
Berikut
adalah beberapa contoh terapan yang tetkait dengan konsep nilai waktu dari
uang;
- Tabungan
- Pinjaman Bank
- Berbagai jenis kredit seperti kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor, dan kredit barang konsumsi lainnya
- Asuransi
- Pemilihan alternatif beli atau sewa (leasing)
- Penilaian proyek
- Penilaian saham, obligasi, dan instrumen-instrumen keuangan lainnya
Dua
konsep yang digunakan dalam menghitung nilai waktu dari uang yaitu Nilai Akan Datang dan Nilai
Sekarang.
1. Nilai Akan Datang/NAD (future value) sebagai nilai akumulasi yang
akan diterima di masa yang akan datang sebagai hasil investasi yang akan
dilakukan pada saat ini.
Uang
yang ditabung hari ini (present value)
akan berkembang menjadi sebesar future value karena mengalami proses
bunga-berbunga (compounding).
Jadi future value adalah
nilai di masa mendatang dari uang yang ada sekarang.
Rumus FV :
FV
= PV (1+ i) n
|
Dimana
:
Contoh. Anggap tingkat bunga nominal 10% per tahun dan besarnya tetap selama tiga tahun ke depan. Jika PT A menyimpan uang sebesar Rp 100,00 pada awal tahun ke-1 saja, berapa uang perusahaan itu pada akhir tahun ke-1, ke-2, dan ke-3? Untuk menjawabnya, tempatkanlah 100 di angka 0. Gunakan rumus FV!- FV = besarnya pokok dan bunga pada tahun ke-n- P = besarnya pokok pinjaman- i = tingkat bunga- n = jumlah tahun
Dengan
menggunakan rumus FV, besar uang PT A akhir tahun ke-1, ke-2, ke-3:
FV1=
100(1 + 10%)1= Rp110,00
FV2
= 100(1 + 10%)2= Rp121,00
FV3
= 100(1 + 10%)3= Rp133,10
Artinya, uang Rp 100,00- saat ini nilainya sama dengan Rp 133,10- tiga tahun kemudian.
2. Nilai Sekarang/NS (present value) adalah nilai hari ini dari
sejumlah atau serangkaian jumlah uang di masa yang akan datang, yang dihitung
melalui pendiskontoan jumlah di masa yang akan datang dengan tingkat bunga yang
sesuai. Present value merupakan
kebalikan dari future value yaitu besarnya
jumlah uang pada permulaan periode atas dasar tingkat bunga tertentu dari
sejumlah uang yang baru akan diterima beberapa waktu atau periode yang akan
datang. Jadi present value menghitung
nilai uang pada waktu sekarang bagi sejumlah uang yang baru akan kita miliki
beberapa waktu kemudian.[3]
Proses
mencari present value disebut
dengan melakukan proses diskonto (discounting). Present
value dapat
diartikan sebagai nilai sekarang dari suatu nilai yang akan diterima atau
dibayar di masa mendatang. Discounting adalah
proses menghitung nilai sekarang dari sejumlah uang yang akan diterima atau
dibayar di masa mendatang. Misalnya, seseorang menginginkan punya uang sebesar Rp 1.500.000 di satu tahun
kemudian. Maka, berapa ia harus menabung saat ini, jika telah diketahui tingkat bunganya?
Contoh. Anggaplah PT A akan menerima
uang sebesar Rp 133,10 pada akhir tahun ke-3 mendatang. Bila tingkat bunga 10%
per tahun dan besarnya tetap sama tiga tahun ke depan, berapa nilai uang
sebesar Rp 133,10 itu jika diterima di awal tahun sekarang? Untuk menjawabnya,
tempatkanlah 133,1 di angka 3 garis waktu:
Rumus PV :
PV = FV (1+ i) -n |
Dimana:
Dikaitkan kembali dengan kasus PT A yang pertama, secara intuitif tentu kita sudah dapat menduga bahwa nilai sekarang (awal tahun ke-1) dari Rp 133,10 adalah Rp 100,00. Hasil itu diperoleh dengan menggunakan rumus PV:- FV = Nilai yang akan datang / future value tahun ke – n- P = Nilai sekarang / present value- i = tingkat bunga- n = jumlah tahun
Dengan
menggunakan rumus PV, nilai sekarang dari Rp 133,10 yang akan diterima tiga
tahun mendatang pada tingkat bunga 10% adalah Rp 100,00 (133,1 x (1 + 10%)-3).
Bagaimana
caranya membandingkan biaya yang harus dikeluarkan saat ini (investasi) dengan
pendapatan yang akan diterima kemudian? Hal ini dapat dipandang dari 2 sisi:
- Preferensi waktu: bila A harus memilih, sekarang mendapat Rp 2juta atau 2 tahun kemudian mendapat Rp2 juta. Mana yang akan dipilih A?
- Produktivitas: bila A harus memilih, sekarang mendapat Rp 2juta atau satu tahun kemudian mendapat Rp2,4 juta. Mana yang akan dipilih A?
B. ANUITAS
Anuitas
adalah serangkaian pembayaran atau penerimaan dalam jumlah yang sama selama
periode tertentu suatu aliran kas yang jumlahnya setiap tahun sama.
Perbedaan anuitas dengan angsuran; Anuitas
adalah suatu pembayaran yang jumlahnya sama, yang diterima atau dibayarkan pada
tiap akhir periode dengan waktu yang sama untuk jumlah waktu tertentu.
Sedangkan angsuran adalah suatu pembayaran dengan jumlah tertentu, yang mungkin
jumlahnya dapat berbeda dan waktu dapat tidak teratur.
Ada
2 jenis dasar anuitas yaitu:
- Anuitas biasa yaitu anuitas yang penempatannya dilakukan pada akhir periode.
- Anuitas jatuh tempo yaitu anuitas yang penempatannya dilakukan pada awal setiap periode.
Bunga Anuitas
Bunga
anuitas adalah modifikasi dari bunga efektif. Prinsip bunga anuitas hampir sama
dengan bunga efektif yaitu menggunakan perhitungan bunga yang fair, yaitu bunga dihitung dari sisa
pokok yang belum dibayar.
Perbedaan
bunga anuitas dengan bunga efektif adalah pada jumlah angsuran per bulannya.
Dalam bunga efektif, angsuran menurun sejalan dengan berkurangnya bunga; sedang
dalam bunga anuitas angsuran dibuat sedemikian rupa agar sehingga tiap bulannya
jumlahnya tetap.
Seperti
bunga efektif, bunga anuitas biasanya dipakai pada perhitungan kredit jangka
panjang misalnya KPR atau kredit usaha.
C. PENERAPAN TIME VALUE OF MONEY DALAM PENDIDIKAN
Saat
ini Denok berusia 13
tahun. 19 tahun mendatang orang tua Denok menginginkan Denok untuk mengambil
kuliah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Orang tua
Denok melihat total biaya kuliah sampai lulus di brosur UI adalah sebesar Rp
200.000.000,- sedangkan inflasi pendidikan adalah sebesar 10% per tahunnya.
Berapakah perkiraan uang yang harus dikeluarkan orang tua Denok untuk
menguliahkan Denok setelah mereka melihat brosur UI dan menghitung-hitung
inflasi pendidikan?
Jawab.
FV
= PV (1+ i) n
FV
= 200.000.000 (1+10%) 6
FV
= 200.000.000 (1,1) 6
FV
= 1.320.000.000
Jadi,
biaya kuliah Denok 6
tahun mendatang adalah sebesar Rp 1.320.000.000.
Orang
tua Denok bisa mulai menabung di bank dengan menerapkan konsep time value of money agar 6 tahun mendatang bisa
mengumpulkan uang sebesar Rp 1.320.000.000
untuk biaya kuliah anaknya.
P = 1.320.000.000 (1+10%)-6
P = 1.320.000.000 (0,5644)
P = Rp 745.105.587,7
Daftar Pustaka
- Mardiyanto, Hardono. 2009. Inti Sari Manajemen Keuangan (teori, soal, dan jawaban). Jakarta: Grasindo.
- Sundjaja, Ridwan S, Inge Barlian, 2002. Manajemen Keuangan Dua. Jakarta: Prenhallindo.
- http://www.prudentialpusat.com/news_menghitung-biaya-pendidikan, diakses pada hari Jumat, 19 September 2014 pukul 14.00.
- http://ikhwanmauluddin.blogspot.com/2014/02/time-value-of-money-in-islamic.html,
diakses pada hari Jumat, 19 September 2014 pukul 14.40.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar